Ramadhan Berbagi & Peduli bersama JMKI
 Ramadhan Berbagi & Peduli bersama JMKI
Jaringan Mahasiswa Kesehatan Indonesia komisariat Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan mengadakan kajian dan berbuka bersama di Yayasan Kesejahteraan Tuna Netra Islam (YAKETUNIS) Yogyakarta yang bertempat di Jalan Parangtritis No. 46 Yogyakarta.
Yayasan yang berdiri sekitar tahun 1964 ini menampung tuna netra yang berasal dari seluruh Indonesia. Selain, didik dan dibina oleh pengasuh yayasan mereka juga sekolah di sekolah formal. Bahkan di perguruan tinggi. 18 orang mahasiswa dengan rincian 16 orang menempuh Strata 1 dan 2 orang menempuh strata 2.
Acara “Ramadhan Berbagi & Peduli bersama JMKI†dilaksanakan pada (16/7) dimulai pukul 16.00 WIB. Acara tersebut dipandu oleh 2 orang MC yang salah satu MCnya berasal dari YAKETUNIS.
“Salah satu cara untuk mengasah kecerdasan emosional yakni dengan berbagi kepada sesamaâ€, tutur Dr. Nining Sugihartini, M.Si., Apt ketika memberikan sambutan mewakili pihak dekanat.
Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan pembacaan Kalam Ilahi yang dilantunkan oleh anak didik YAKETUNIS yang sekarang menempuh kuliah di UIN Sunan Kalijaga. Dengan ciri khas suaranya dilengkapi Al Qur’an brailenya membuat semua yang hadir khusyu’ mendengarkannya.
“Semoga kunjungan ini menjadi amal jariayah kita semuaâ€, ucap Wiyoto saat menyampaikan sambutan dari pihak YEKETUNIS.
Setelah rangkaian sambutan selesai. Tibalah sesi inti yakni materi tentang “Manfaat Puasa bagi Kesehatan†yang disampaikan langsung oleh drh. Sapto Yuliani, MP selaku dosen Fakultas Farmasi UAD.
“Hikmah puasa dari sudut kesehatan diantaranya ada sembilan macam, diantaranya pertama, mengistirahatkan sistem pencernaan. Kedua, membantu proses detoksifikasi alami dalam tubuh. Ketiga, meningkatkan daya tahan tubuh. Keempat, menstabilkan hormon. Kelima, meredakan nyeri sendi. Keenam, menurunkan tekanan darah tinggi, kadar gula dan kolesterol. Ketujuh, mengurangi cairan berlebih dalam tubuh. Kedelapan, menurunkan kelebihan berat badan. Dan terakhir, mencerdaskan otakâ€, terang Sapto.
Seusai materi yang disampaikan drh. Sapto dilanjutkan dengan hiburan sambil menunggu berbuka puasa. Hiburan yang ditampilkan langsung oleh anak-anak asuhan YAKETUNIS. Salah satu yang mereka tampilkan yakni bermain band dan bernyanyi.
Ketika azan Maghrib berkumandang dengan ceria mereka semua berbuka puasa, secercah kebagiaan tergambar diwajah mereka.
(Aulia R)