Promosi Kesehatan tentang Bahaya Cacingan pada Anak-Anak dan Cara Pencegahannya di TK Tiara Chandra.
Yogyakarta, 17 Juli 2025. Tim mahasiswa Farmasi Universitas Ahmad Dahlan melakukan Promosi Kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat mengenai bahaya cacingan pada anak-anak dan cara pencegahannya. Sosialisasi tersebut dilaksanakan dengan sasaran anak kisaran umur 3-6 tahun di TK Tiara Chandra. Kegiatan promosi Kesehatan (PROMKES) ini bertujuan untuk mengedukasi bahaya cacingan pada anak dan cara pencegahannya.
Promkes dilakukan oleh mahasiswa farmasi UAD berjumlah 7 orang yang beranggotakan Tia Natalia, Najmi Savitri, Ma’ruf Bayu Aji, Nurjanna, Farah Fadillah, Anisya Rahma Maulidia, dan Dita Marshanda Elva Jelita. Kemudian, acara tersebut didampingi oleh Dr.rer.nat. apt. Verda Farida, M.Biotech. Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat, 20 Juni 2025, di TK Tiara Chandra dengan mengusung tema “Bahaya Cacingan pada Anak dan Cara Pencegahannya.”.
Promkes diawali dengan bernyanyi bersama untuk meningkatkan daya tarik peserta ke materi yang akan disampaikan. Kemudian, dilanjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana terkait cacingan sebelum dilaksanakannya pemaparan materi. Pemaparan materi dilakukan oleh salah satu anggota Promosi Kesehatan yaitu Dita Marshanda Elva Jelita. Selain itu, acara di pandu oleh Najmi Savitri dan Ma’ruf Bayu Aji. Pertanyaan yang diajukan sangat sederhana seperti jenis-jenis cacing, apa itu cacing, bagaimana cara pencegahannya, sudah pernah minum obat cacing belum, tiap berapa bulan minum obat cacingnya, dan sudah pernah mengalami gejala cacingan belum.
Selanjutnya dilakukan pemaparan materi terkait bahaya cacingan dan upaya pencegahannya, benefit yang didapatkan dari pemaparan ini memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak TK. Melalui penjelasan yang disesuaikan dengan usia mereka, anak-anak memperoleh pemahaman awal mengenai penyakit cacingan, cara penularannya, dan efeknya terhadap tubuh. Informasi ini membantu menumbuhkan kebiasaan hidup bersih, seperti mencuci tangan sebelum makan, mengenakan alas kaki saat bermain, serta menjaga kebersihan kuku dan tubuh. Dengan metode penyampaian yang menarik dan mudah dipahami, anak-anak dapat memulai menerapkan perilaku sehat dalam aktivitas sehari-hari di sekolah maupun di rumah. Kegiatan berlangsung secara interaktif antara Anak-anak dan pemateri sehingga meningkatkan antusias dan rasa ingin tahu peserta terhadap kesehatan. Sementara itu, bagi pihak sekolah, kegiatan ini memperkuat pelaksanaan program materi yang disampaikan. Para guru juga mendapatkan wawasan baru tentang cara menyampaikan informasi kesehatan yang relevan dan sesuai dengan usia anak-anak. Hal ini memungkinkan mereka untuk menerapkan pentingnya kebersihan lingkungan sehingga proses belajar mengajar lebih nyaman.