Promosi Kesehatan dan Edukasi terkait Hipertensi dan Diabetes Serta Cek Kesehatan kepada Ibu-Ibu Dasawisma Rejosari, Rejowinangun Oleh Mahasiswa S1 Famasi UAD
Kamis, 17 Juli 2025. Mahasiswa Program Studi S1 Farmasi Universitas Ahmad Dahlan telah melaksanakan kegiatan promosi kesehatan dengan tema “Cegah Hipertensi dan Diabetes, Hidup Sehat Lebih Lama”. Kegiatan ini berlangsung di TK Masjid Yasmin, Rejosar i, Rejowinangun, pada hari Sabtu, 14 Juni 2025. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai faktor risiko, gejala, serta cara mencegah penyakit hipertensi dan diabetes. Kegiatan ini melibatkan tujuh mahasiswa S1 Farmasi UAD, yaitu Raissa Hasna Salsabilla, Lutfia Savira, Fitri Lestari, Adindha Bintang Rizkuna, Dhea Ardelia Choirunnisa, Muhammad Anung Danang, dan Raynor Bimantara Ariyanto serta bapak Dr. apt. Adnan, M.Sc. selaku dosen pembimbing.
Kegiatan diawali dengan pretest menggunakan soal untuk mengidentifikasi pemahaman awal Ibu-Ibu Dasawisma terhadap hipertensi dan diabetes. hasil dari pretest digunakan sebagai data awal untuk melihat sejauh mana Ibu-Ibu Dasawisma memahami informasi dasar seputar diabetes. Selanjutnya dilakukan penyampaian materi secara langsung kepada Ibu-Ibu Dasawisma menggunakan media powerpoint dan leaflet serta tanya jawab dengan Ibu-Ibu Dasawisma. Kemudian mengerjakan soal postest untuk melihat pemahaman kembali Ibu-Ibu Dasawisma setelah pemberian materi. Selain itu, dilakukan pula pemeriksaan kesehatan sederhana seperti pengecekan tekanan darah dan kadar gula darah.
Berdasarkan hasil evaluasi, didapatkan nilai pretest sebesar 91% yang kemudian meningkat menjadi 97% pada posttest. Hasil ini menunjukkan bahwa secara umum, peserta telah memiliki tingkat pengetahuan awal yang cukup tinggi mengenai topik yang dibahas. Namun, peningkatan skor pada posttest menunjukkan bahwa materi yang disampaikan dalam sosialisasi tetap mampu menambah pemahaman peserta, memperjelas informasi yang sebelumnya mungkin belum sepenuhnya dipahami, serta mengisi celah pengetahuan yang ada. Peningkatan sebesar 6% dari pretest ke posttest meskipun terlihat kecil secara numerik, tetap signifikan dalam konteks edukasi kesehatan, karena menunjukkan bahwa pendekatan penyuluhan yang digunakan baik dari segi metode, media, maupun interaksi dua arah efektif dalam menyampaikan informasi baru atau memperdalam pengetahuan yang sudah ada.
Selain itu, antusiasme peserta selama kegiatan, tingginya partisipasi saat sesi tanya jawab, serta kesediaan peserta mengikuti seluruh rangkaian kegiatan juga menjadi indikator keberhasilan program ini. Hal ini mengindikasikan bahwa masyarakat memiliki minat yang tinggi terhadap informasi kesehatan dan terbuka terhadap perubahan perilaku hidup sehat.