Pembelajaran Klinik (PK) di Thailand
Sebanyak dua Mahasiswa Magister Farmasi Klinis Program Pascasarjana (PPS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta kembali dikirim untuk melakukan praktik klinik di Prince of Songkla University (PSU) Thailand. Sebelumnya dua Mahasiswa (Nadia Saptarina dan Ainun Muthoharoh) juga diberangkatkan Praktek klinik di Siam University bangkok pada bulan November tahun lalu. Adalah Aris Fadillah dan Baiq Lenysia Puspita yang berangkat ke PSU Thailand. Keduanya berangkat awal Januari 2017 lalu Didampingi oleh dua Dosen Farmasi Klinis yaitu Lalu Muhammad Irham dan Adnan, mereka akan berada di Internal Medicine dan Trauma Ward, Community Pharmacy dan Drug Information centre (DIC) Songklanagarind Hospital Thailand selama empat pekan. kedua mahasiswa ini sudah mengikuti seleksi praktik klinik di PSU sebelum berangkat telah memenuhi syarat secara akademis, kemampuan Bahasa Inggris dan penguasaan materi klinis untuk ikut praktek klinis di PSU.
Kedua mahasiswa ini memperdalam kasus-kasus yang terbaru di internal medicine, Trauma ward, drug information centre. Selama praktik mereka sangat antusias mengikuti jalannya praktek diungkapkan oleh dosen pendamping Lalu Muhammad Irham. Kegiatan dimulai Jam 08.00 dan diawali dengan visite bersama tim yang terdiri dari Dokter Spesialis, Internship Medical Students, Spesialis Pharmacist (Preseptor), Students of Spesialis Pharmacist, Pharm-D Students/Mahasiswa PKPA dan mahasiswa S2 Farmasi Klinis UAD. Lalu irham menyampaikan dalam visite ini kami merasakan dokter betul-betul melibatkan Farmasis dalam memberikan sebuah keputusan terapi demi tercapainya Terapi yang Efektif kepada pasien, contohnya dokter selalu menanyakan terkait Dosis obat, Onset Obat dan khusus obat-obatan yang perlu pemantauan kadar seperti Vancomisin, Phenytoin, dokter pasti akan membutuhkan informasi terkait adjustment dose, waktu sampling darah, jam berapa darah akan diambil untuk penentuan Ctrough dan Cmax sehingga dapat ditentukan kadar obat tersebut. Kami melihat inti dari kolaborasi yang sangat baik ini adalah ada pada kesiapan (baik mental maupun Knowledge) dan kepercayaan diri Farmasis, sehingga setiap permasalahan klinis yang ditanyakan dokter, Farmasis dapat menjawab dengan baik. Sebagai gambaran, Farmasis di Thailand, khususnya dibangsal mereka lulusan dari Spesialis Farmasi yang mereka tempuh selama 4 Tahun.
Di Thailand sendiri ada 5 Universitas yang menyediakan program ini salah satunya di PSU Hatyai. Dapat diabayangkan setiap hari mereke dipaparkan kasus-kasus dan permasalahan klinis dibangsal dan dikolaborasikan dengan dokter spesialis dan mereka tempuh selama 4 tahun. Program Pharm-D atau apoteker, programnya selama 6 tahun dengan waktu lama praktek di Pelayanan selama 1 Tahun, baik di rumah sakit maupun di Apotek, bisa dibandingkan dengan Indonesia yang hanya berkisar 2-3 bulan .Setelah Visite bersama, akan dilanjutkan dengan diskusi bersama Preseptor untuk memantau kasus masing-masing terkait perkembangan pasien hari ini, mulai dari dosis setiap obat yang diresepkan sampai ke Farmakokinetik setiap obat, jika ada permaslahan yang ditemukan maka preseptor akan meminta dan mendampingi mahasiswa untuk menyampaikannya kepada Tim nanti pada saat Visite di sore Hari. Saya sempat menanyakan bagaimana pandangan dokter terkait kehadiran Farmasis di ruangan, mereka menyambutnya dengan sangat baik.
Bahwa kami membutuhkan mereka, dengan adanya mereka kami sangat terbantu dalam update dan referensi-referensi obat-obatan. Khsusunya terkait dosis dan Farmakokinetika sebuah obat, mereka Farmasis dapat menjawabnya dengan baik .dari pengalaman ini tentunya semoga dapat memberikan semangat untuk kita untuk selalu belajar dan mengupdate ilmu sehingga kita dapat menjawab permaslahan setiap obat. Pascasarjana Farmasi UAD sangat berkomitment untuk terus mendorong mahasiswanya memiliki wawasan yang lebih luas terkait kefarmasian baik dibidang klinis maupun dibidang herbal medicine, hal ini tercermin dari Kerjasama dengan luar negeri yang terus ditingkatkan seperti dengan PSU-Thailand, Siam University Thailand, Taipei Medical University Taiwan.