UAD Sumpah 153 Apoteker Baru
Yogyakarta- Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meluluskan 153 apoteker baru di awal tahun 2017 ini, setelah bulan okteober 2016 tahun lalu menyumpah 154 apoteker. mereka yang disumpah merupakan apoteker angkatan 31, berarti UAD telah melaksanakan sumpahan 31 kali sejak berdirinya program studi profesi apoteker (PSPA) dengan jumlah Lulusan yang tersebar di seluruh Indonesia berjumlah hampir 4.000 apoteker. Prosesi pengambilan sumpah apoteker berlangsung khidmat di gedung Jogja Expo Center(JEC) Selasa, 28/03/2017.
Hadir dalam kesempatan ini Kepala PSPA Dr.Moch Saiful Bachri M.Si.,Apt. Dekan Fakultas Farmasi UAD Dr. Dyah Aryani Perwitasari M.S.,Ph.D.,Apt. Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Drs.Nurul Falah Edy Pariang, Apt. Perwakilan pengurus Daerah (PD) IAI Yogyakarta Nanang Munim M.Farm.,Apt. Perwakilan Dinkes DIY Dra. Hardiah Djuliani M.Kes.,Apt. Rektor UAD Dr.Kasyarno M.Hum Wakil Rektor II UAD Drs. M Safar Nasir M.Si. Wakil Rektor III UAD Dr. Abdul Fadlil, M.T. Rohaniawan Dr.Anhar Anshori M.Ag. Jajaran Dosen Fakultas Farmasi UAD dan apoteker baru yang didampingi oleh orang tua wali membuat suasana menjadi semakin khidmat. Rasa bahagia dan haru terlihat jelas diwajah para apoteker yang disumpah beserta orang tua yang mendampingi. Apoteker yang mendapatkan IPK Tertinggi pada sumpahan kali ini diraih oleh apoteker Fachriana S.Farm.,Apt dengan IPK 3.86. sidang senat terbuka dibuka langsung oleh Dekan dan prosesi sumpahan berjalan lancar didampingi rohaniawan. Penandatanganan surat sumpah dan surat tanda registrasi Apoteker (STRA) dihadapan Dekan Fakultas Farmasi UAD Dr. Dyah Aryani Perwitasari M.S.,Ph.D.,Apt. Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) sekaligus mewakili KFN Drs.Nurul Falah Edy Pariang, Apt. Perwakilan pengurus Daerah (PD) Nanang Munim M.Farm Apt.
Dalam sesi sambutan diawali oleh sambutan dari Dekan FF UAD Dr.Dyah Aryani Perwitasari M.Si.,Ph.D.,Apt, beliau menyampaikan pentingnya membawa nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang pernah dipelajari selama ini untuk di aplikasikan dalam praktek kefarmasian. Beliau juga mengapresiasi para dosen yang telah berhasil mendidik mahasiswa angkatan 31 ini sehingga mereka dapat lulus 100% di ujian kompetensi yang telah dilaksanakan di bulan Januari lalu. Hal yang cukup menggembirakan dari apoteker baru ini adalah beberapa dari mereka sudah mendapatkan pekerjaan antara lain, 8 apoteker sudah diterima di Industri, 6 apoteker di Apotek, 4 apoteker di pendidikan dan 2 apoteker di Rumah Sakit. Masa tunggu kerja apoteker UAD rata-rata <3 bulan. Ini artinya sebelum 3 bulan setelah lulus, 100% dari lulusan apoteker UAD sudah terserap di dunia kerja sesuai dengan bidang kompetensi masing-masing baik di Industri maupun di klinis.
MEMBUMIKAN APOTEKER.
Sambutan oleh ketua IAI menyampaikan pesan kepada para apoteker baru untuk kembali ke kampung masing-masing dan mengembangkan daerah dengan kompetensi sebagai apoteker, mengingat daerah masih sangat butuh apoteker. Beliau menekankan juga bahwa apoteker saat ini harus sudah menyudahi tekab atau istilah apoteker tidak ada di tempat. Saatnya para apoteker mengaplikasikan keilmuannya setelah lama menuntut ilmu di Jogja. Mengingat Jogja merupakan daerah yang menjadi percontohan apotek dan apoteker, beliau mengatakan keberhasilan IAI Jogja untuk menyemangati para apoteker berada ditempat pelayanan. Hal ini terlihat dari keberhasilan 83% apotek di Jogja dilayani apoteker. Nurul Falah mengajak para apoteker baru, khususnya untuk menyebut rekan sejawat dengan awalan “Apoteker” sebelum menyebut namanya, misalnya apoteker Nurul dsb. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan apoteker kepada masyarakat, sehingga setiap ke apotek masyarakat pasti mencari apoteker karena sudah tersugesti dengan nama “Apoteker”, mari kita mulai dari kita sendiri ujarnya.
Praktek KEFARMASIAN yang berpilosofi PADI
Sambutan oleh Perwakilan PD IAI Yogyakarta Nanang Munim M.Farm.,Apt mengajak apotker baru untuk berpraktek berdasarkan Filosofi (PADI), beliau mengatakan orang berilmu ibarat padi, semakin berisi semakin merunduk. Arti dan filosofi padi untuk apoteker antara lain:
1.Profesional, dalam artian komitmen untuk bekerja secara professional.
2.Amanah, meskipun diancam baik godaan uang, jabatan, dan agama harus tetap berpegang teguh terhadap amanah sesuai sumpah jabatan apoteker yang diucapkan hari ini.
3.Dedikasi, berarti pengorbanan tenaga, pikiran, waktu dan materi dalam pelaksanaan profesi, dalam kata lain bersama ilmu yang didapatkan kita manfaatkan untuk masyarakat.
4. Inovatif, dalam artian kita mampu mengaplikasikan ilmu dengan penuh inovatif terutama di era teknologi saat ini. Barakallah bagi angkatan 31, semoga menjadi Apoteker Muslim yang siap mengaplikasikan ilmunya untuk kemanfaatan umat dengan niatan Lillahita’ala.
Sedangkan sambutan yang disampaikan oleh Perwakilan Dinkes mengajak untuk terus meningkatkan keilmuan kefarmasian apoteker baru dan mengajak untuk bergabung dalam program NUSANTARA SEHAT yang dicanangkan oleh Kemnkes RI untuk pemerataan apoteker di daerah-daerah terpencil. Sambutan terakhir oleh rektor UAD Dr.Kasyarno M.Hum berisi pantun-pantun untuk menyemangati apoteker dan membawa nilai Kemuhammadiyahan ke daerah masing-masing.
Prosesi sumpahan kemudian diakhiri dengan doa oleh Dr. Anhar Ansori M.Ag dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat kepada para apoteker baru dan foto bersama rektor, dekan , ketua IAI Pusat dan PD IAI Yogyakarta serta jajaran Dosen Fakultas Farmasi UAD. (Lalu MI)