Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60: Fakultas Farmasi UAD mendukung internasionalisasi jamu
Fakultas Farmasi UAD telah ikut menghadiri perhelatan besar peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 yang mengusung tema besar “Gerak Bersama, Sehat Bersama” berlangsung meriah di Hotel Sheraton, Yogyakarta, pada Senin, 25 November 2024. Salah satu isu penting yang diangkat dalam acara ini adalah pengembangan sistem kesehatan tradisional (kestrad), dengan fokus khusus pada upaya menjadikan jamu sebagai warisan kesehatan Indonesia yang diakui di dunia internasional.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk praktisi kesehatan, akademisi, peneliti, pelaku industri jamu, serta pejabat pemerintah dari Kementerian Kesehatan beserta Dinas Kesehatan dan juga institusi tekait. Dalam pidato pembukaan, drg. Pembayun S., M.Kes. menekankan pentingnya revitalisasi jamu sebagai bagian dari sistem kesehatan modern dan rencana pembuatan galeri jamu di DIY. Pada acara tesebut, hadir pula Direktorat Tata Kelola Kesehatan Masyarakat yakni dr. Then Suyanti, MM. yang menyampaikan terkait pelayanan kesehatan tradisional yang diintegrasikan dengan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk konsep wellnes tourism yang juga merupakan implementasi kesehatan tradisional.
Diskusi dan Rekomendasi Strategis
Sesi diskusi panel menghadirkan diskusi aktif yang membahas:
- Strategi pengembangan dan pembiayaan jaminan kesehatan dalam layanan Kestrad di Fasyankes
- Mewujudkan Galeri Jamu DIYsebagai warisan ilmu pengetahuan, budaya, dan ekonomi di DIY
- Peran Perguruan Tinggi dalam pengembangan kestrad di DIY menuju internasionalisasi Jamu.
Diskusi ini menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, termasuk pengembangan riset berbasis bukti, peningkatan kolaborasi antara industri dan akademisi, serta promosi jamu sebagai bagian dari wellness tourism Indonesia serta digitalisasi sistem informasi satu pintu.
Pameran dan Demonstrasi Produk
Selain diskusi, acara ini juga dimeriahkan dengan pameran produk kesehatan tradisional dari berbagai macam daerah di DIY. Pengunjung dapat melihat langsung berbagai jenis jamu, mencicipinya, dan membeli produknya, selain itu juga ada pameran hattra lainnya.
Fakultas Farmasi UAD juga membuka stand untuk mempromosikan saintifikasi jamu serta menampilkan beberapa produk hilirisasi penelitian berupa sediaan farmasi dalam bentuk gel atau krim yang siap digunakan.
Komitmen Global untuk Kesehatan Tradisional
Acara ini juga menegaskan komitmen DIY untuk membawa jamu ke panggung dunia. Banyaknya pelaksana kestrad yang hadir memberikan gambaran kebutuhan di lapangan serta perwakilan tenaga kesehatan dari fasyankes tingkat pertama sebagai awal dari integrasi pelayanan kestrad. Selain itu, hadir pula perwakilan perguruan tinggi untuk menyampaikan aspek penting saintifikasi jamu hingga bisa dikembangkan menjadi fitofarmaka.
Peringatan HKN ke-60 ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi nasional dan internasional dalam mengembangkan sistem kesehatan tradisional. Dengan langkah bersama, jamu Indonesia serta pelayanan hattra lainnya dapat memberikan kontribusi signifikan bagi kesehatan global.