Mahasiswa Farmasi S2 UAD Lakukan Pelatihan Pemanfaatan Herbal Sebagai Produk Minuman Bernilai Ekonomis
Indonesia merupakan salah satu negara agraris. Banyak macam tanaman yang dapat tumbuh di Indonesia. Tanaman tidak hanya bermanfaat sebagai bahan makanan ataupun sebagai hiasan. Tanaman juga banyak bermanfaat untuk penyembuhan dan pengobatan. Kemampuan menyembuhkan dan efek positif dari beberapa tanaman sebagai obat telah lama diketahui jauh sebelum para ilmuwan menemukann berbagai obat-obatan dengan bahan kimia. Tanaman obat ini juga dapat dibudidayakan sendiri di rumah atau biasa disebut dengan apotek hidup. Desa Wanurejo memiliki potensi wisata dengan poin 95, Kesenian 80 poin, Kuliner 70 poin dan Kerajinan 85. Selain itu Desa Wanurejo memiliki fasilitas Balkondes, atau dikenal sebagai Balai Ekonomi Desa merupakan bangunan program hibah dari BNI dan memiliki potensi wisata yang menjanjikan. Dibalik potensi wisata disana, belum ada yang digunakan untuk menyuguhkan welcome drink yang unik yang menjadi minuman ciri khas di tempat tersebut. Produk minuman herbal sudah menjadi identitas di beberapa daerah di Indonesia, misalkan wedang uwuh, teh jahe, teh sereh dan sebagainya sudah menjadi ciri khas bagi daerah masing masing, sehingga akan menjadi sebuah daya tarik dan memiliki nilai ekonomis bagi daerah tersebut. Metode yang digunakan yaitu pemberian penyuluhan dan praktek tentang pembuatan minuman herbal dan marketing. Tahapan pertama yaitu tentang penyuluhan tanaman herbal yang bisa dijadikan minuman dan memiliki nilai ekonomis dan cara marketingnya, sedangkan tahapan yang kedua adalah praktik pembuatan minuman herbal tersebut. Kegiatan dilakukan pada tanggal 25 dan 27 April 2019 bertempat di BUMDES dan BALKONDES Desa Wanurejo, Kab. Magelang. Sasaran yang dituju ialah kader kesehatan dari Puskesmas Borobudur II. Pelaksana dari kegiatan ini adalah : Erwin Fauzana, Muhamad Fauzi Ramadhan, dan Ghina Adhila dibimbing oleh Dr. Iis Wahyuningsih, M.Si., Apt. Hasil dari prodamat kali ini adalah pengetahuan kader di Desa Wanurejo tentang minuman herbal meningkat, pemikiran tentang minuman herbal dengan rasa pahit mulai ditinggalkan dan kader berpikir tentang memajukan balai ekonomi desa dengan menyediakan minuman herbal sebagai welcome drink. (IW)