Pengajian Rutin Fakultas Farmasi: Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Islam untuk Kemajuan Peradaban Islam oleh Ustadzah Aabidah Ummu Aziizah, S.Pd.I., M.Pd.
Yogyakarta, 19 Juni 2024. Para dosen dan karyawan di Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah secara rutin melaksanakan Pengajian Rutin sebagai kegiatan upgrade ilmu agama, serta guna menjalin silaturahmi dan meningkatkan ukhuwah antar dosen dan karyawan di lingkungan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan. Pengajian rutin kali ini dilaksanakan pada hari Rabu pada pukul 07.30 hingga 09.00 di Ruang 207 Kampus 3 UAD dan membahas tentang “Integrasi ilmu pengetahuan dan Islam untuk kemajuan peradaban Islam” oleh Ustadzah Aabidah Ummu Aziizah, S.Pd.I., M.Pd.
Ustadzah Aabidah menyebutkan bahwa ada lima perspektif yang menjadi faktor pertimbangan dalam pengembangan metodologi integrasi diantaranya adalah keterbukaan, adaptasi, harmoni, tajdid dan terbuka. Faktor-faktor ini muncul salah satunya akibat adanya fenomena pseudo-science atau pseudo-intellectual di mana apa yang dianggap sebagai sains dan ilmiah oleh umat Islam sebenarnya masih jauh dari kriteria ideal. Hal ini disebabkan karena impuls iman yang begitu tinggi dalam psikologi umat yang tidak diiringi oleh standar akademik yang ketat, fenomena ini memunculkan ketidakseimbangan antar nalar empiris-akademis dan nalar iman. Oleh sebab itu diperlukan suatu integrasi yang dapat menyeimbangkan ranah akademis dan nalar iman. Dengan adanya Integrasi antara Ilmu pengetahuan dan Islam diharapkan dapat terjadi pembauran antar Ilmu dan Islam hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.