Pentingnya Nutrisi bagi Penderita AIDS
TAMPAKNYA, saat seseorang didiagnosis menderita HIV/AIDS, yang terpenting adalah pemberian obat-obatan, seperti antiretroviral. Padahal ada hal lain yang perlu diperhatikan yakni nutrisi.
Dr Tirta Prawita Sari MSc, Ketua Yayasan Gema Sadar Gizi sekaligus dosen Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta mengingatkan bahwa manfaat pemberian nutrisi kepada pasien HIV/AIDS sering terlupakan. Menurutnya, HIV dalam tubuh manusia menyebabkan terjadinya pelepasan mediator inflamasi yang menyebabkan terganggunya metabolisme nutrisi makro (karbo, protein, lemak). Ini akan mengakibatkan gangguan metabolisme seperti hiperglikemia, dislipidemia dan hipoalbuminemia.
Mediator inflamasi (sitokin) yang dilepaskan juga dapat menyebabkan proteolisis atau pemecahan protein tubuh. Inilah yang menyebabkan terjadinya muscle wasting. Gangguan metabolisme dan muscle wasting menyebabkan nutrien tesebut tidak dapat digunakan sebagai energi sehingga status gizi menurun.
Lebih lanjut, Dr Tirta menyampaikan buruknya nafsu makan dan meningkatnya kebutuhan tubuh ditambah kehilangan nutrisi akan menyebabkan nutrien tidak seimbang. Padahal, nutrisi yang baik terbukti memengaruhi sistem imun.
Nutrisi yang baik, katanya, diberikan dengan penuh kasih sayang dan dimasak dengan cara yang membangkitkan selera. Ini akan membantu meningkatkan asupan nutrisi sehingga pasien akan menjalani masa akhir hidupnya dengan baik.
Nutrisi pada penderita HIV/AIDS mutlak diberikan pada semua stadium karena akan memberi pengaruh lebih besar yaitu secara signifikan dapat memperlambat progresifitas penyakit dengan memperbaiki sistem imun. Nutrisi yang adekuat bisa memperbaiki status gizi. (Pri/OL-06)