Penyuluhan Resiko Penyalahgunaan NAPZA untuk Siswa SMA Muhammadiyah 2 dan Muhammadiyah 4 Yogyakarta
Remaja memegang peran penting dalam pembangunan bangsa, mengingat populasi remaja atau pemuda yang mencapai angka 63,4 juta jiwa pada sensus penduduk tahun 2010 (BKKBN, 2011), sangat potensial untuk menggerakkan roda pembangunan negara. Remaja yang dimaksud adalah remaja yang berbudi luhur, berkarakter kebangsaan, cerdas, sehat serta terbebas dari penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Alcohol , Psikotropika, dan Zat Adiktif) (Razak, 2006). Narkoba atau NAPZA adalah bahan/zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan /psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi. Yang termasuk dalam NAPZA, yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Pada era globalisasi ini pengaruh narkoba sangat besar, khusus para remaja yang masih duduk di bangku pendidikan. Meskipun banyak penyuluhan-penyuluhan , seminar yang diadakan di sekolah, tapi pengaruh narkoba tetap menyerang remaja.
Paparan di atas memberikan gambaran adanya ketidaksesuaian harapan dan realitas yang terjadi pada generasi muda Indonesia saat ini. Penyalahgunaan NAPZA menjadi isu penting pemerintahan dalam negeri dan international bahwa NAPZA adalah bentuk kemunduran atas segala aspek kehidupan manusia. Dari latar belakang di atas maka Prodamat (program pemberdayaan umat) S2 Farmasi kali ini mengambil tema Penyuluhan Resiko Penyalahgunaan NAPZA di SMA Muhammadiyah 2 dan Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Dalam penyuluhan ini digunakan metode presentasi dengan media leaflet, banner dan powerpoint. Pelaksanaan program dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2019 di SMA Muhammadiyah 2 dan pada tanggal 23 Agustus 2019 di SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta. Sasaran Prodamat ini adalah siswa kelas XII IPA 2 Muhammadiyah 2 dan siswa kelas XI IPS 3 Muhammadiyah 4. Pelaksana dari kegiatan ini adalah Ratna Dewi Isniaini, Dara Pranidya Tilarso, Lathifa Parayuha, Fitri Apriliyani dengan pembimbing Dr. Wahyu Widyaningsih, M.Si.,Apt. Hasil dari program ini siswa-siswi dapat meningkatkan pengetahuan mengenai bahaya penyalahgunaan NAPZA.