Promosi Kesehatan : “Smart and Safe Chemistry: Kenali Bahan Kosmetik Aman dan Halal”
Kulon Progo, 19 Juni 2025. Kesadaran remaja dalam memilih produk kosmetik yang aman dan sesuai prinsip kehalalan masih menjadi tantangan di tengah maraknya kosmetik ilegal dan tidak tersertifikasi. Menjawab kebutuhan tersebut, mahasiswa Program Studi Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kegiatan promosi kesehatan bertajuk ”Smart and Safe Chemistry: Kenali Bahan Kosmetik Aman dan Halal” yang bertempat di SMK Negeri 1 Panjatan, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan edukatif yang digelar pada Kamis, 19 Juni 2025 ini menyasar siswi kelas XI dari jurusan Farmasi sebagai mitra utama kegiatan.
Edukasi Interaktif, Bahas dari Risiko hingga Solusi
Kegiatan ini diinisiasi oleh Dr. apt. Dwi Utami, M.Si, dan mahasiswa mengemas materi secara interaktif dan aplikatif, dengan mengedepankan pendekatan edukasi ilmiah berbasis data regulasi terbaru dari BPOM dan LPPOM MUI. sebanyak 38 siswi Farmasi kelas XI menjadi target utama kegiatan yang berlangsung penuh antusias. Dengan metode interaktif dari pemaparan teori, simulasi pengecekan legalitas produk di situs resmi BPOM dan halal.go.id, hingga quiz digital seru melalui platform Quizizz seluruh peserta dilibatkan aktif. Mereka belajar mengenali ciri produk legal, bahaya zat seperti merkuri dan hidrokuinon, sekaligus mengenal bahan aman dan halal seperti niacinamide, vitamin C, hingga alpha arbutin.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini menghadirkan sesi edukasi interaktif yang bertujuan untuk mengenalkan berbagai bahan kimia yang umum digunakan dalam kosmetik, baik yang aman digunakan maupun yang perlu diwaspadai karena berisiko bagi kesehatan. Selain itu, penyuluhan juga menekankan pentingnya memilih produk halal sesuai standar syariat untuk menjaga kesehatan dan kepercayaan diri siswa sebagai generasi muda yang cerdas dan kritis dalam memilih produk kecantikan.
Edukasi ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa produk kosmetik yang digunakan sehari-hari sebaiknya telah memiliki nomor notifikasi BPOM dan sertifikat halal. Para siswi diajak memahami bahaya bahan berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, dan pewarna sintetis yang banyak ditemukan di produk pemutih ilegal. Tidak hanya berdampak pada kesehatan kulit, bahan-bahan ini juga dapat merusak organ tubuh dan memicu penyakit kronis.
Sesi edukasi juga membahas bahan-bahan kosmetik yang halal dan alternatif aman seperti niacinamide, vitamin C, dan alpha arbutin, serta bagaimana membedakan antara tanggal kadaluarsa (EXP) dengan PAO (Period After Opening) dalam pemakaian kosmetik sehari-hari. Remaja harus cerdas dalam memilih kosmetik, bukan hanya soal harga dan iklan, tetapi juga soal legalitas dan kehalalan. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari gerakan literasi kosmetik sehat dan halal di kalangan pelajar, ujar Dr. apt. Dwi Utami, M.Si dalam sambutannya.
Kegiatan dimulai dengan sambutan hangat dari Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Panjatan, Bapak Fauzi Rokhman, S.Pd., M.Pd., dan dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi oleh mahasiswa. Materi disampaikan dalam dua sesi besar
Sesi 1: Kosmetik Aman menurut regulasi BPOM
Sesi 2: Kosmetik Halal dan pentingnya sertifikasi BPJPH
Dampak Signifikan: Dari Kaum Muda untuk Kaum Muda
Sebanyak 38 siswi aktif mengikuti kegiatan ini dan menunjukkan peningkatan pemahaman yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test. Mereka kini mampu membaca label kosmetik, mengenali bahan berisiko, dan melakukan verifikasi legalitas serta kehalalan produk secara mandiri. Kegiatan ini tidak hanya memberikan dampak edukatif, tetapi juga menjadi media integrasi antara pembelajaran kampus dengan pengabdian kepada masyarakat, terutama pada mata kuliah Kimia Farmasi, Kebijakan Obat Nasional, dan Autentikasi Halal.
Antusiasme siswa yang tampak tinggi, terbukti dari keaktifan mereka saat sesi tanya jawab, simulasi pengecekan kosmetik melalui situs cekbpom.pom.go.id dan halal.go.id, hingga sesi kuis digital menggunakan platform Quizizz. Tiga peserta terbaik dengan skor tertinggi diberikan hadiah menarik sebagai bentuk apresiasi dan motivasi upaya bentuk penghargaan atas keaktifan mereka.
”Dulu saya tidak tahu pentingnya label halal di kosmetik, sekarang saya jadi tahu caranya cek sendiri dan akan pilih produk yang lebih aman” ujar salah satu peserta usai kegiatan.
Berlanjut Menjadi Gerakan Sekolah
Sebagai tindak lanjut, para siswi didorong menjadi peer educator, menyebarluaskan pengetahuan tentang kosmetik halal dan aman di lingkungan sekolah, agar dampak positif ini menjalar ke lebih banyak remaja. Inisiatif ini diharapkan menjadi cikal bakal gerakan nasional literasi kosmetik sehat untuk pelajar.