Seminar Hasil Penelitian
SEMINAR HASIL PENELITIAN DAN LOKAKARYA
Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar seminar yang bertemakan “Pemanfaatan Senyawa Aktif Tanaman Berkhasiat Obat dalam Praktek Klinik” yang dilaksanakan hari Sabtu (10/12/2016) di Gedung Auditorium A Kampus 3 UAD. Pada seminar ini menghadirkan dua narasumber yang sudah sangat handal dibidangnya masing-masing yaitu Bapak Syamsul Huda Apt, Direktur Produksi PT. Phapros Tbk) sekaligus – Ketua HISPARIN (Himpunan Seminat Apoteker Industri) Jateng periode 2011-2016 yang menyampaikan Standarisasi senyawa aktif dan CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL YANG BAIK (CPOTB) dan Bapak Saryanto S.Farm.,Apt, “(Apoteker Penanggung jawab Griya Jamu RRJ (Rumah Riset Jamu ) Hortus Medicus-Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman (B2P2TOOT) Tawangmangu Jawa Tengah, beliau menyampaikan tentang pemanfaatan tanaman berkhasiat obat di praktek klinik”. Kedua narasumber ini dimoderatori oleh Dr.Kintoko M.Sc.,Apt Dosen Fakultas Farmasi. Dengan kolaborasi ke dua pembicara tersebut semakin dapat memberikan gambaran Kolaboratif yang baik anatara praktisi di Industri dan Rumah Sakit dalam pengembangan obat herbal.
Saryanto mengungkapkan sebagai generasi anak bangsa “kita jadikan Jamu Brand Indonesia Tuan rumah di negeri sendiri dan tamu terhormat di negara lain” Beliau menceritakan bagaimana antusiasme masyarakat berduyun-duyun datang ke Tawangmangu untuk mendapatkan jamu. Jika jamu dikemas dan dilakukan dengan Profesional, dasar evident base kuat akan Menghasilkan hal yang luar biasa. Beliau juga memamparakan bagaimana peran dokter dan apoteker Dalam pelayanan klinik ramuan berdasarkan anamnesa dan diagnosa dokter, Farmasis akan melakukan dispensing and coumponding ramuan tanaman obat. Hal senada juga yang disampaikan Syamsul Huda terkait dengan regulasi dan dasar hukum obat tradisional UU No. 36 tahun 2009, tentang Kesehatan. Pasal 101 ayat (1):bahwa Masyarakat diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengolah, memproduksi, mengedarkan, mengembangkan, meningkatkan, dan menggunakan obat tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya. Beliau menekankan bahwa kita tidak perlu minder dengan produk jamu kita sendiri, justru kita harus berbangga dan lebih semnagat untuk mencari bukti ilmiah sehingga dapat mengungguli produk herbal dari luar.
Dalam seminar ini juga peserta yang diikuti oleh 161 peserta menyampaikan hasil penelitiannya baik dalam bentuk poster maupun oral presentasi.(lalu.irham@pharm.uad.ac.id)