Survey Potensi Desa Binaan, Fakultas Farmasi Kunjungi Desa Wareng Gunung Kidul
Gunung Kidul, 5 April 2022. Fakultas Farmasi kembali melakukan survey lokasi dan pemetaan Desa Binaan. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan capaian dan luaran Tri Dharma Perguruan Tinggi baik Dosen dan Mahasiswa, khususnya pada bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kali ini Prof.Dr.apt.Dyah Aryani Perwitasari,M.Si.,PhD (Dekan Farmasi UAD) beserta rombongan kunjungi Desa Wareng Gunung Kidul pada Selasa, 5 April 2022.
Mengingat tingginya potensi yang ada di daerah tersebut khususnya pada pengembangan produk berbasis tanaman herbal, Prof. Dyah menyampaikan bahwa kunjungan ini diharapkan dapat menjalin kemitraan bersama Desa Wareng dan warga setempat. Yuniari, selaku Ketua PKK Wareng, yang juga istri Lurah Desa Wareng sekaligus menjadi pengusaha jamu herbal memaparkan bahwa Desa Wareng sangat terbuka dan menyambut hangat inisiasi kolaborasi bersama Fakultas Farmasi UAD. Yuniari menyampaikan bahwa kolaborasi ini akan bersinergi dengan program yang Ia usung dalam menggalakkan Desa Jamu Herbal. Sesuai selogan yang ia bawa “Toga dan Surga” diharapkan melalui kegiatan ini mampu meningkatkan semangat warga dalam mengembangkan potensi tanaman obat sekitar berbasis inovasi produk herbal.
Yuniari menyampaikan bahwa ia bersama beberapa warga telah berupaya dalam merintis Desa Jamu Herbal sejak 3 bulan terakhir melalui pelatihan sederhana dalam pengolahan tanaman obat seperti kunyit instan, sediaan rajangan herba segar, serta produk sediaan jamu dalam kemasan botol, namun demikian keterbatasan waktu, serta pengetahuan terkait inovasi keilmuan farmasi menjadikan satu kendala bagi prosesnya. Oleh karena itu, ke depan diharapkan dari kegiatan ini mampu memberikan pendampingan khusunya terkait pengolahan tanaman obat sehingga Desa Wareng menjadi salah satu Desa Sentra Jamu Herbal yang dikenal oleh masyarakat sekitar. Secara tidak langsung diharapkan program ini juga akan mampu meningkatkan tingkat pendapatan ekonomi warga, serta menjadi salah satu solusi dalam permasalahan kesehatan di masyarakat karena diharapkan tak hanya memproduksi jamu herbal namun warga pun dapat memanfaatkan potensi tanaman obat dalam lingkup terkecil yaitu keularga masing-masing.
Dr.apt.Arif Budi Setiono, M.Si kepala LPT Fakultas Farmasi dalam kunjungan nya menyampaikan pula bahwa Desa Wareng sangat potensial dalam pendampingan kemitraan khususnya pengembangan produk herbal. Komitmen warga menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam proses ke depan.
Desa yang terdiri dari 6 Dusun dan 30 RT ini dinilai sangat strategis dan mampu mengoptimalkan potensi lahan dan sumber daya lokal dalam optimasi jamu herbal, tambah Dr.apt.Ikhwan Ridwan Rais, M.Sc (salah satu dosen farmasi UAD). Ia menyampaikan bahwa Farmasi siap untuk menjadi mitra dan berkolaborasi bersama. Hal ini juga dapat menjadi wadah dalam pengembangan soft skill mahasiswa khususnya ormawa baik BEM, IMM maupun DPM, tambah Nada Auliya Rahman Ketua BEM Farmasi UAD. Diharapkan melalui kemitraan ini dapat memperluas jangkauan kontribusi Farmasi UAD untuk masyarakat sekitar.(Zukhruf Saputri)